Kamis, 05 Juli 2012

membantu klien dengan ego state teraphy

Membantu Klien dengan Ego State Therapy
Sunday, 05 June 2011 17:38 Ir. Mei Hendra Darma MM, CHt
  
Banyak klien yang datang ke klinik saya, takut menjalani therapy pada awalnya terlebih Hypnotherapy yang di benak mereka seakan-akan akan diinterogasi seperti Uya Kuya. Mereka takut rahasia mereka terbongkar dan sebagainya. Anda bisa baca artikel saya yang lain mengenai FAQ Hypnotherapy di blog ini jika masih takut dan belum paham apa itu Hypnotherapy. Dalam kesempatan ini saya ingin memberikan pemahaman sebuah teknik Therapy yang lain yang saya sebut sebagai Ego State Therapy. Apa sebenarnya Ego State Therapy itu??

Ego State adalah bagian dari diri kita yang aktif atau mengendalikan diri kita pada suatu saat tertentu. Ego State adalah sebuah sistem perilaku dan pengalaman yang terorganisir yang elemen-elemennya saling terhubung melalui beberapa prinsip yang sama tetapi saling dipisahkan oleh batas-batas yang dapat ditembus hingga derajat kedalaman dan fleksibilitas tertentu.

Ego State terbentuk oleh 3 hal, pertama melalui normal differentiation contohnya anak belajar membedakan satu hal dengan yang lainnya. Kedua adalah introject yaitu figur yang mempunyai peranan penting dalam kehidupan seseorang yang disimpan di dalam memory/mental/pikiran bawah sadar orang tersebut. Ketiga dibentuk dari bagian diri akibat pengalaman traumatik, yang mengalami pengulangan.

Normal Ego State adalah Ego State yang mampu berkomunikasi dengan baik dengan Ego State lainnya, sedangkan Alter adalah Ego State yang jalinan komunikasinya sangat buruk atau terputus dengan Ego State lainnya. Ego State yang berfungsi normal mempuyai peran yang konstruktif demi kemajuan Ego State lainnya dan juga si individu. Vaded Ego State adalah Ego State yg tidak bisa menjalankan fungsinya karena mengalami trauma atau pengalaman negatif. Untuk berfungsi normal kemabli maka Ego State ini harus ditampilkan sehingga emosi yg berhubungan dengan trauma yg ia alami dpat diproses secara tuntas.

Retro Ego State adalah Ego State yg men jalankan peran lama yg bertentangan dengan Ego State lainnya atau tdk mendukung kemajuan individu, biasanya memunculkan simtom berupa marah tak terkendali, kebiasaan berbohong atau gejala psikosomatis.

Conflict Ego State adalah Ego State yg saling bertentangan dengan Ego State lainnya, contohnya seseorang yang ingin melakukan sesuatu tetapi mendapat pertentangan dari dalam dirinya. Nah kalo sdh akut bisa masuk yang namanya Malevolent Ego State yang bersifat keras, ganas dan bahkan bisa sangat kejam baik terhadap Ego State lain, diri individu maupun orang lain. Ego State ini biasanya membuat seseorang menyiksa dirinya sendiri bahkan bertindak untuk bunuh diri.

Saya pernah menangani seorang klien wanita (seorang ibu) yang merasa tidak bersemangat, tidak ada gairah di dlm hidupnya dan ingin mati saja. Saat kita lakukan Ego State Therapy ternyata di dalam dirinya ada Introject kerinduan akan ibunya, karena sejak kecil masih 3 tahun klien saya ini ditinggal mati ibunya. Maka dengan teknik khusus Introject ibu yang sudah meninggal ini dihadirkan dan diajak berdialog dengan Ego State Klien yang bermasalah. Semua emosi terpendam diselesaikan sampai tuntas. Setelah Ego State ingin mati tadi terpuaskan dengan komunikasi dengan Introjectnya, maka kita minta Ego State yang lain di dalam diri Klien saya yang positif dan bersedia membantu dihadirkan untuk menyayangi dan melindungi Ego State yang bermasalah. Dan digantikan peran dan tugasnya oleh Ego State yang lain sehingga menjadi bersemangat menjalani sisa hidupnya.

Dengan tampahan empowering akhirnya Klien ini bisa sembuh dan menemukan semangat dalam hidupnya.

Ego State Therapy memberikan manfaat terapeutik yang sungguh luar biasa, dalam praktek saya sebagai Mind Therapist, Hypnotherapist dan juga Mental Motivator dengan menggunakan Ego State Therapy alhamdulillah saya bisa membantu masalah klien seperti : phobia, trauma, tidak percaya diri, kesulitan diet, insomnia, migraine, masalah seks, stress, kecemasan, depresi, takut bicara di depan umum, konflik diri, psikosomatis, perilaku adiktif, prestasi rendah dll

phobia

Fobia adalah ketakutan terhadap suatu situasi atau obyek yang jelas (dari luar individu itu sendiri), yang sebenarnya pada saat kejadian tidak membahayakan. Berdasarkan DSM-IV-TR gejala dari fobia adalah (1) Ketakutan yang berlebihan, tidak beralasan, dan menetap yang dipicu oleh objek atau situasi; (2) Keterpaparan dengan pemicu menyebabkan kecemasan intens; (3) Orang tersebut menyadari ketakutannya tidak realistis; (4) Objek atau situasi tersebut dihindari atau dihadapi dengan kecemasan intens.

Dalam penanganan penderita fobia, penderita tidak bisa menyembuhkan dirinya sendiri sehingga haruslah dibantu oleh terapis yang kompeten dibidangnya. Salah satu teknik Therapy yang bisa membantu penyembuhan penderita Fobia adalah dengan menggunakan Ego State Therapy.

Teknik Ego State Therapy ini sangat powerful dalam menyembuhkan penderita Fobia, dan telah teruji dengan banyaknya klien yang berhasil sembuh dan normal kembali dalam menjalani hidupnya dan terbebas dari ketakutan yang tidak beralasan.

Fobia spesifik adalah ketakutan yang beralasan yang disebabkan oleh kehadiran atau antisipasi suatu objek atau situasi spesifik. Lebih ringkasnya fobia ini disebabkan oleh obyek atau situasi spesifik. DSM-IV-TR membagi fobia berdasarkan sumber ketakutannya: darah, cedera, dan penyuntikan, situasi (seperti pesawat terbang, lift, ruang tertutup), binatang, dan lingkungan alami (seperti ketinggian, air)

Fobia sosial adalah ketakutan menetap dan tidak rasional yang umumnya berkaitan dengan keberadaan orang lain. individu yang mengalami fobia sosial biasanya menghindari situasi yang membuat dia merasa dievaluasi, mengalami kecemasan, atau melakukan perilaku yang tidak seharusnya.

Langkah-langkah Ego State Therapy adalah dengan memunculkan Ego State atau emosi perasaan takut klien terhadap obyek tertentu tersebut. Kemudian Ego State atau perasaan tersebut diajak berdialog untuk mengekspresikan, meremove dan melakukan proses relief terhadap penyebab takutnya. Selanjutnya dipanggil emosi atau perasaan lain di diri klien yang bersedia membantu untuk melindungi, meyanyangi dan mensupport Ego State yang "takut" tersebut demi kebaikan klien.

Pada saat perasaan takut ini membaik, maka perasaan atau Ego State yang ada diberikan nama lain seiring dengan perubahan yang dialami misalnya rasa berani, damai dsb. Kemudian dilakukan proses Future Pacing dimana klien diajak berimajinasi mengenai keadaan yang ditakutkan dan biasanya klien merespon biasa saja tanpa takut lagi.

Pada intinya proses penyembuhan Ego State Therapy bagi klien Fobia dilakukan oleh Ego State Klien sendiri dibantu oleh Therapist yang berpengalaman tentunya. Therapist hanyalah fasilatator, kesembuhan ada di dalam diri klien sendiri dengan dialog yang tepat antar Ego State atau emosi perasaan di dalam diri klien.

Ego State Therapy

Ego-negara terapi

Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas

Ego-negara terapi adalah psikodinamik pendekatan untuk mengobati berbagai perilaku dan kognitif masalah dalam seseorang. Menggunakan teknik yang umum dalam kelompok dan terapi keluarga , tetapi dengan pasien individu, untuk menyelesaikan konflik yang terwujud dalam sebuah "keluarga diri" dalam satu individu.
Berbeda ego negara - dalam pengertian yang paling ketat - biasanya tidak mengembangkan kecuali dalam kasus gangguan kepribadian ganda . Namun, ego terapi negara mengidentifikasi dan menamai aspek kepribadian pasien, misalnya, "anak yang ketakutan" atau " gila kontrol ". Setelah karakteristik dan fungsi dari setiap negara ego diidentifikasi, terapis menggunakan berbagaipsikoterapi teknik (misalnya perilaku, kognitif, analitik, atau terapi humanistik) untuk mencapai semacam diplomasi internal. Ego negara dapat menggunakan terapi hipnosis , namun tidak selalu diperlukan untuk melakukannya. Ego terapi negara kadang-kadang bisa menyelesaikan masalah psikodinamik kompleks relatif cepat.
Konsep segmentasi kepribadian telah ada selama bertahun-tahun. Penciptaan ego-negara terapi tersebut diberikan untuk John G. Watkins .
[ sunting ]Proses Psikologis

Dalam perkembangan kepribadian manusia , ada dua proses yang penting: integrasi dan diferensiasi. Melalui integrasi seseorang belajar untuk menempatkan konsep bersama-sama, sepertikemeja dan sepasang celana panjang , untuk membangun unit lebih rumit yang dikenal sebagai pakaian. Dengan diferensiasi orang yang memisahkan konsep umum ke dalam makna tertentu, seperti perbedaan antara baju yang nyaman dan kemeja tidak nyaman. Diferensiasi tersebut memungkinkan manusia untuk mengalami satu set perilaku dalam situasi yang berbeda yang lain.
Proses psikologis tidak ada pada salah satu / atau dasar. Hal-hal seperti suasana hati dan emosi seperti depresi , kecemasan , dan ketakutan ada di sebuah kontinum dengan berbeda derajat intensitas. Ini adalah sama dengan diferensiasi-disosiasi. Gangguan seperti gangguan kepribadian ganda sering di ujung ekstrim dari kontinum yang diawali dengan diferensiasi normal. Ini adalah masalah intensitas. Oleh karena itu, prinsip umum pembentukan kepribadian di mana proses pemisahan telah menghasilkan segmen diskrit, disebut ego negara, dengan batas-batas yang lebih atau kurang permeabel.
Ego negara ada sebagai kumpulan persepsi , kognisi dan mempengaruhi dalam kelompok terorganisir. Keadaan ego dapat didefinisikan sebagai suatu sistem yang terorganisir dari perilaku dan pengalaman, yang unsur-unsurnya terikat oleh prinsip umum. Ketika salah satu dari negara-negara ini diinvestasikan dengan ego energi , menjadi "diri" di sini dan sekarang. Negara ini adalah eksekutif dan pengalaman negara-negara lain yang kemudian diinvestasikan dengan energi objek .
Ego negara bervariasi dalam volume mereka. Sebuah negara ego besar dapat mencakup semua perilaku berbagai diaktifkan dalam pekerjaan seseorang. Sebuah negara kecil ego adalah perilaku satu pengalaman dalam tindakan sederhana, seperti menggunakan ponsel . Mereka dapat mewakili mode saat ini perilaku dan pengalaman atau, seperti dengan hipnotis regresi usia , termasuk banyak kenangan, bentuk tubuh, perasaan, dll yang tampaknya belajar pada usia lebih dini. Mereka dapat diatur dalam dimensi yang berbeda. Sebagai contoh, sebuah negara ego dapat dibangun sekitar usia 10. Satu lagi mungkin merupakan pola perilaku ke arah ayah atau figur otoritas dan dengan demikian tumpang tindih dengan pengalaman dari usia 10. Perilaku untuk mencapai tujuan yang sama mungkin unik yang berbeda dari satu negara ego yang lain, terutama dalam kepribadian ganda benar.
[ sunting ]Hypnosis
Hipnosis adalah proses untuk membantu fokus dan disosiasi. Melalui hipnosis, terapis dapat fokus pada keadaan ego tunggal atau segmen kepribadian dan memisahkan bagian lain. Banyak praktisi saat ini menghipnosis mengaktifkan ego rahasia negara dan mengumumkan bahwa mereka telah menemukan lain kepribadian ganda. [ rujukan? ] Meskipun kepribadian ganda biasanya dipelajari melalui hipnosis, mereka harus didiagnosis hanya bila status ego dapat menjadi terbuka secara spontan dan ketika kepribadian utama umumnya amnesia dengan apa yang terjadi ketika alter adalah terbuka dan eksekutif. Ketika keadaan ego rahasia dapat didorong untuk muncul hanya melalui hipnosis, kita tidak menganggap ini sebagai kepribadian ganda yang benar, dan tidak harus didiagnosis. Ego negara biasanya ditemukan melalui relawan mahasiswa untuk studi hipnosis. [ rujukan? ] Karena hypnosis merupakan bentuk disosiasi, tidak mengherankan untuk menemukan bahwa subjek hipnosis yang baik sering memanifestasikan menyatakan rahasia ego dalam kepribadian mereka tanpa sakit mental. [ rujukan?

Bahasa Tubuh

NAMA :SUMIATI
NPM : 111 0500 149
KELAS :IV E
MATKUL: MODEL MODEL KONSELING I
BAHASA TUBUH YANG PERLU DIPAHAMI OLEH KONSELOR DALAM PROSES KONSELING

         Sebagai Guru BK kita akan selalu melaksanakan layanan konseling, baik itu konseling kelompok maupun perorangan.Dalam pelaksanaan konseling kecuali kita menggunakan teknik pendekatan konseling tertentu yang harus disesuaikan dengan masalah dan pribadi klien, kita juga harus ,mampu memahami bahasa tubuh klien selama proses konseling berjalan.
Bahasa tubuh yang dinampakan oleh klien akan sangat membantu konselor untuk lebih memahami klien, serta memberikan umpan balik yang tepat pada klien.

        Pengertian Bahasa Tubuh.

Bahasa Tubuh : adalah semua gerakan, ekspresi, sikap tubuh, cara duduk serta semua gerakan tubuh dan yang tidak berujud kata kata / non verbal yang nampak dan dapat diamati selama proses konseling berjalan.

Bahasa tubuh ini dapat diamati langsung oleh konselor, selama proses konseling klien secara sadar maupun tidak sadar akan menampakan bahasa tubuh melalaui ekspresi , sikap duduk, gerakan gerakan anggota tubuh yang lain, sadar atapun tidak menyadarinya melalui bahasa tubuh ini klien ingin menginformasikan sesuatu.

Pentingnya Bahasa Tubuh untuk dipahami oleh Konselor.

Konselor perlu memahami bahasa tubuh klien selama proses konseling berlangsung karena:

1. Bahasa tubuh merupakan suatu alat komunikasi yang tidak kalah pentingnya dengan komunikasi yang berbentuk kalimat/ verbal.Bahasa tubuh merupakan alat komunikasi yang paling awal digunakan manusia sewaktu manusia belum mampu menggunakan bahasa verbal, pada bayi dapat kita amati hal itu.
2. Kecuali lewat bahasa verbal klien juga mengkomunikasi apa yang dirasakannya lewat bahasa tubuh, ini disebabakan ada hal hal tartentu yang tidak dapat disampaikan klien / konseli lewat bahasa verbal.
3. Sering terjadi pada awal awal, konseling klien belum mampu bersikap terbuka dan terus terang pada konselor, sehingga komunikasi yang dinampakannya lewat bahasa tubuh.
4. Ada hal hal tertentu, terutama yang bersikap enosional serta pengalaman yang menyakitkan yang membuat luka yang bersifat traumatis tidak mampu dikomunikasikan oleh klien lewat bahasa verbal, karena hal itulah konselor sebaiknya berusaha untuk memahami bahasa tubuh klien agar proses konseling berhasil membantu kl;ien.
5. Bahasa Tubuh bersifat lebih jujur dibandingkan dengan bahasa verbal. Karena alasan tertentu atau perasaan malu dalam bahasa verbal klien dapat ber pura pura serta berbohong dalam menyampaikan informasi, tetapi lewat bahasa tubuh apa yang dinampakan oleh klien pada umumnya adalah jujur sesuia dengan apa yang dipikirkann dan dirasakannya.
6. Banyak hal yang tidak dapat tersampaikan lewat bahasa verbal maka akan dikomunikasikan lewat bahasa tubuh, demikian pula yang ajan dilakukan klien selama proses konseling,mungkin ada hal hal tertentu yang disampaikan lewat bahasa tubuh, oleh karena itu konselor perlu memahami bahasa tubuh klien.

         Berbagai macam bahasa.

    Pada hakikatnya bahasa tubuh manusia tidak terlepas/ berdiri sendiri ataupun terlepas dari bahasa verbal. Bahasa tubuh menyatu dengan bahasa verbal itu sendiri maksudnya adalah dalam berkomunikasi lewat bahasa verbal akan disertai pula dengan bahasa tubuh/ bahasa non verbal.
Meskipun begitu bahasa tubuh juga dapat digunakan secara terpisah dari bahasa verbal, bahasa tubuh mewakili bahasa verbal.Contoh sederhana :orang yang sedang jengkel menunjukan ekspresi muka masam mulut terkatup rapat, tanpa mengucapkan sepatah katapun orang lain yang melihat akan mengetahui kalau orang tsb sedang jengkel.

    Macam macam Bahasa Tubuh.

1. Bahasa tubuh lewat Ekspresi wajah/ mimik wajah.
Yang dapat diamati langsung meskipun tanpa ada kalimat yaitu:
Ekspresi wajah marah, mata melotot , muka merah, gigi rapat dsb,
wajah murung, wajah jengkel, cemberut , wajah bosan dsb.
2. Gerakan isyarat dari tangan dan telapak tangan.ini berhubungan dengan rasa suka dan tidak suka, akrab dan tdk akrab/ penerimaan pada orang lain. contoh, orang akan bertepuk tangan jika senang, orang akan bertopang dagu jika ada masalah atau sedang ada pikiran yang berat.
3.Jarak, pengambilan jarak dengan orang lain/ zona antara dirinya dan orang lain.Jika sudah merasa dekat dengan seseorang maka akan mendekat, semakin dekat jarak yang diambil maka semakin dekat pula rasa dan hubungannya dengan orang tsb.
4. Isyarat mata, dan sinar mata. mata adalah jendela hati, jika seseorang sedih akan nampak pula pd matanya.Oleh karena itu konselor harus jeli , dari mata klien akan terekspresikan perasaan klien, rasa sedih, setuju tidak setuju, menerima dan tidak menerima, rasa bosan dsb.
5. Cara duduk, perlu diperhatikan cara duduk klien, gelisah, tenang, tegang, relax, semua menggambarkan suasana hati klien.

Selain yang telah tersebut diatas , ada juga gerakan lain seperti isyarat mata, mulut, kaki , cara berpakaian dsb.

kepribadian menurut para ahli

Pengertian Kepribadian
Kepribadian (personality) bukan sebagai bakat kodrati, melainkan terbentuk oleh proses sosialisasi Kepribadian merupakan kecenderungan psikologis seseorang untuk melakukan tingkah laku social tertentu, baik berupa perasaan, berpikir, bersikap, dan berkehendak maupun perbuatan. Definisi kepribadian menurut beberapa ahli antara lain sebagai berikut :
a. Yinger
Kepribadian adalah keseluruhan perilaku dari seorang individu dengan system kecenderungan tertentu yang berinteraksi dengan serangkaian instruksi.
b. M.A.W Bouwer
Kepribadian adalah corak tingkah laku social yang meliputi corak kekuatan, dorongan, keinginan, opini dan sikap-sikap seseorang.
c. Cuber
Kepribadian adalah gabungan keseluruhan dari sifat-sifat yang tampak dan dapat dilihat oleh seseorang.
d. Theodore R. Newcombe
Kepribadian adalah organisasi sikap-sikap yang dimiliki seseorang sebagai latar belakang terhadap perilaku.
informasi lebih lanjut kunjungi http://kumpulanistilah.blogspot.com/2011/01/ pengertian-kepribadian-dan-menurut-para.html
Diterbitkan di: 06 Nopember, 2009  
Mohon dinilai :    1
2
3
4
5

       
•   
    Link yang relevan :
   
    http://kumpulanistilah.blogspot.com/2011/01/pengertian-kepribadia ...
Menulis sendiri tulisanmu     Komentar


Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/sociology/1943463-pengertian-kepribadian-menurut-para-ahli/#ixzz1t3YVTDa7(Beberapa Pengertian Kepribadian Menurut Beberapa Ahli) – Sifat kepribadian adalah pola perilaku yang merefleksikan bagaimana orang merasakan, berhubungan dan berfikir tentang diri sendiri mereka dan lingkungannya. Sifat ini memampukan seseorang untuk mengendalikan lingkungan mereka dan menyesuaikan diri dengan stressor sosial dan personal.
Hanya saja jika sifat kepribadian menjadi kaku, mengalahkan diri sendiri atau maladaptif dan menyebabkan gangguan ansietas yang serius, maka mereka dianggap mengalami gangguan kepribadian. Gangguan biasanya dimanifestasikan dalam aktivitas sehari-hari karena perilaku disfungsional adalah sarana yang digunakan untuk berhubungan dengan orang lain dan untuk memenuhi kebutuhan dasar mengalami kegagalan fungsi.
Dibawah Ini Adalah Beberapa Pengertian Menurut Beberapa Ahli:
Kepribadian adalah suatu Totalitas segala peristiwa psikis yang disadari ataupun yang tidak disadari ( Carl Gustav Jung ( 1875-1959)
Kepribadian adalah organisasi dinamis dalam individu sebagai sistem psikofisis yang menentukan caranya yang khas dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan ( Alport, 1951, p.48 )
Kepribadian adalah totalitas reality psikologis yang berisikan semua fakta yang dapat mempengaruhi tingkah laku individu pada suatu saat ( Kurt Lewin )


Read more: Beberapa Pengertian Kepribadian Menurut Beberapa Ahli | SmartClick Pengertian Kepribadian (Personality)
Posted by' Admin on December 3, 2010
10
Pengertian Kepribadian (Personality)
Istilah personality berasal dari kata latin “persona” yang berarti topeng atau kedok, yaitu tutup muka yang sering dipakai oleh pemain-pemain panggung, yang maksudnya untuk menggambarkan perilaku, watak, atau pribadi seseorang. Bagi bangsa Roma, “persona” berarti bagaimana seseorang tampak pada orang lain.
Menurut Agus Sujanto dkk (2004), menyatakan bahwa kepribadian adalah suatu totalitas psikofisis yang kompleks dari individu, sehingga nampak dalam tingkah lakunya yang unik.
Pengertian Kepribadian (Personality)
Sedangkan personality menurut Kartini Kartono dan Dali Gulo dalam Sjarkawim (2006) adalah sifat dan tingkah laku khas seseorang yang membedakannya dengan orang lain; integrasi karakteristik dari struktur-struktur, pola tingkah laku, minat, pendiriran, kemampuan dan potensi yang dimiliki seseorang; segala sesuatu mengenai diri seseorang sebagaimana diketahui oleh orang lain.
Allport juga mendefinisikan personality sebagai susunan sistem-sistem psikofisik yang dinamis dalam diri individu, yang menentukan penyesuaian yang unik terhadap lingkungan. Sistem psikofisik yang dimaksud Allport meliputi kebiasaan, sikap, nilai, keyakinan, keadaan emosional, perasaan dan motif yang bersifat psikologis tetapi mempunyai dasar fisik dalam kelenjar, saraf, dan keadaan fisik anak secara umum.
Dari beberapa pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kepribadian merupakan suatu susunan sistem psikofisik (psikis dan fisik yang berpadu dan saling berinteraksi dalam mengarahkan tingkah laku) yang kompleks dan dinamis dalam diri seorang individu, yang menentukan penyesuaian diri individu tersebut terhadap lingkungannya, sehingga akan tampak dalam tingkah lakunya yang unik dan berbeda dengan orang lain.


Read more: KEPRIBADIAN >> Pengertian Kepribadian | belajarpsikologi.com Banyak para ahli yang mendefinisikan kepribadian. Salah satu yang pale penting menurut Gordon W.Allport. Kepribadian adalah suatu organisasi yang dinamis darisistem psiko-fisik indvidu yang menentukan tingkah laku dan pemikiran indvidu secara khas. Terjadinya Interaksi psiko-fisik mengarahkan tingkah laku manusia.Maksud dinamis pada pengertian tersebut adalah perilaku mungkin saja berubah-ubah melalui proses pembelajaran atau melalui pengalaman-pengalaman, reward,punishment, pendidikan, dsb. Perkembangan kepribadian tersebut bersifat dinamis, artinya selama individu masih bertambah pengetahuan nya dan mau belajar serta menambah pengalaman dan keterampilan, mereka akan semakin matang dan mantap kepribadiannya (Depkes, 1992). Dalam bahasa latin asal kata personaliti dari persona (topeng), sedangkan dalam ilmu psikologi menurut, Gordon W.Allport : suatu organisasi yang dinamis dari sistem psiko-fisik individu yang menentukan tingkah laku dan pemikiran individu secara khas. Interaksi psiko-fisik mengarahkan tingkah laku manusia Berdasarkan pengertian di atas maka corak perilaku individu dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan akan berbeda-beda. Kepribadian adalah ciri, karakteristik, gaya atau sifat-sifat yang memang khas dikaitkan dengan diri kita. Dapat dikatakan bahwa kepribadian itu bersumber dari bentukan-bentukan yang kita terima dari lingkungan, misalnya bentukan dari keluarga pada masa kecil kita dan juga bawaan-bawaan yang dibawa sejak lahir. Jadi yang disebut kepribadian itu sebetulnya adalah campuran dari hal-hal yang bersifat psikologis, kejiwaan dan juga yang bersifat fisik, yaitu keseluruhan cara di mana seorang individu bereaksi dan berinteraksi dengan individu lain.
Kepribadian (personality) bukan sebagai bakat kodrati, melainkan terbentuk oleh proses sosialisasi. Kepribadian merupakan kecenderungan psikologis seseorang untuk melakukan tingkah laku sosial tertentu, baik berupa perasaan, berpikir, bersikap, dan berkehendak maupun perbuatan. Definisi kepribadian menurut beberapa ahli antara lain sebagai berikut :
1.    Yinger
Kepribadian adalah keseluruhan perilaku dari seorang individu dengan sistem kecenderungan tertentu yang berinteraksi dengan serangkaian instruksi.
1.    M.A.W Bouwer
Kepribadian adalah corak tingkah laku social yang meliputi corak kekuatan, dorongan, keinginan, opini dan sikap-sikap seseorang.
1.    Cuber
Kepribadian adalah gabungan keseluruhan dari sifat-sifat yang tampak dan dapat dilihat oleh seseorang.
2.    Theodore R. Newcombe
Kepribadian adalah organisasi sikap-sikap yang dimiliki seseorang sebagai latar belakang terhadap perilaku.
Ada dua faktor yang menentukan kepribadian pada tiap-tiap orang. Faktor tersebut adalah faktor keturunan dan faktor lingkungan. Dua faktor ini sangat kuat dalam proses terbentuknya kepribadian dalam diri seseorang.
Ilmu Antropologi juga mempelajari tentang kepribadian. Menurut ilmu Antropologi, kepribadian ditentukan oleh akal dan jiwa manusia itu sendiri. Susunan unsur-unsur akal dan jiwa yang menentukan perbedaan tingkah laku atau tindakan dari tiap-tiap individu manusia itulah yang disebut sebagai kepribadian atau personality. Hal itu memberikan suatu identitas sebagai individu yang khusus kepada masing-masing manusia. Kepribadian memiliki 3 unsur penting, yaitu pengetahuan, perasaan, dan dorongan naluri. Tiga unsur inilah yang berperan dalam pembentukan kepribadian tiap-tiap manusia. Dalam suatu masyarakat yang memiliki suatu kebudayaan bersama, terdapat jenis kepribadian yang umum bagi masyarakat itu. Jenis kepribadian itu yang oleh sebagian dinamakan basic personality structure (struktur kepribadian dasar), modal personality(kepribadian rata-rata).
Jelas, antara kepribadian dan mata kuliah Pengantar Antropologi ini terdapat hubungan yang erat. Antropologi adalah ilmu yang mempelajari tentang sejarah kebudayaan. Kebudayaan ada karena ada manusia yang menciptakannya. Manusia memiliki kepribadian yang berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya. Itulah yang membuat kebudayaan masing-masing masyarakat berbeda-beda dan memiliki cirri khas serta corak tersendiri sehingga ahirnya membentuk identitas masyarakat tersebut. Oleh sebab itu, Antropologi perlu membahas mengenai kepribadian manusia, dimana dengan kepribadian itulah terbentuk manusia yang memiliki pemikiran yang berbeda-beda sehingga bisa saling melengkapi satu dan yang lainnya.
Arti dan Definisi Kepribadian
Agustus 7, 2007 pada 4:42 am | Ditulis dalam Psikologi Kepribadian | 41 Komentar

Kepribadian itu memiliki banyak arti, bahkan saking banyaknya boleh dikatakan jumlah definisi dan arti dari kepribadian adalah sejumlah orang yang menafsirkannya. Hal ini terjadi karena adanya perbedaan dalam penyusunan teori, penelitian dan pengukurannya.
Kepribadian secara umum
Personality atau kepribadian berasal dari kata persona, kata persona merujuk pada topeng yang biasa digunakan para pemain sandiwara di Zaman Romawi. Secara umum kepribadian menunjuk pada bagaimana individu tampil dan menimbulkan kesan bagi individu-individu lainnya. Pada dasarnya definisi dari kepribadian secara umum ini adalah lemah karena hanya menilai perilaku yang dapat diamati saja dan tidak mengabaikan kemungkinan bahwa ciri-ciri ini bisa berubah tergantung pada situasi sekitarnya selain itu definisi ini disebut lemah karena sifatnya yang bersifat evaluatif (menilai), bagaimanapun pada dasarnya kepribadian itu tidak dapat dinilai “baik” atau “buruk” karena bersifat netral.
Kepribadian menurut Psikologi
Untuk menjelaskan kepribadian menurut psikologi saya akan menggunakan teori dari George Kelly yang memandang bahwa kepribadian sebagai cara yang unik dari individu dalam mengartikan pengalaman-pengalaman hidupnya. Sementara Gordon Allport merumuskan kepribadian sebagai “sesuatu” yang terdapat dalam diri individu yang membimbing dan memberi arah kepada seluruh tingkah laku individu yang bersangkutan.
Lebih detail tentang definisi kepribadian menurut Allport yaitu kepribadian adalah suatu organisasi yang dinamis dari sistem psikofisik individu yang menentukan tingkah laku dan pikiran individu secara khas.
Allport menggunakan istilah sistem psikofisik dengan maksud menunjukkan bahwa jiwa dan raga manusia adalah suatu sistem yang terpadu dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain, serta diantara keduanya selalu terjadi interaksi dalam mengarahkan tingkah laku. Sedangkan istilah khas dalam batasan kepribadian Allport itu memiliki arti bahwa setiap individu memiliki kepribadiannya sendiri. Tidak ada dua orang yang berkepribadian sama, karena itu tidak ada dua orang yang berperilaku sama.
Sigmund Freud memandang kepribadian sebagai suatu struktur yang terdiri dari tiga sistem yaitu Id, Ego dan Superego. Dan tingkah laku, menurut Freud, tidak lain merupakan hasil dari konflik dan rekonsiliasi ketiga sistem kerpibadian tersebut.
Dari sebagian besar teori kepribadian diatas, dapat kita ambil kesamaan sbb(E. Koswara):
1. sebagian besar batasan melukiskan kerpibadian sebagai suatu struktur atau organisasi hipotesis, dan tingkah laku dilihat sebagai sesuatu yang diorganisasi dan diintegrasikan oleh kepribadian. Atau dengan kata lain kepribadian dipandang sebagai “organisasi” yang menjadi penentu atau pengarah tingkah laku kita.
2. sebagian besar batasan menekankan perlunya memahami arti perbedaan-perbedaan individual. Dengan istilah “kepribadian”, keunikan dari setiap individu ternyatakan. Dan melalui study tentang kepribadian, sifat-sifat atau kumpulan sifat individu yang membedakannya dengan individu lain diharapkan dapat menjadi jelas atau dapat dipahami. Para teoris kepribadian memandang kepribadian sebagai sesuatu yang unik dan atau khas pada diri setiap orang.
3. sebagian besar batasan menekankan pentingnya melihat kepribadian dari sudut “sejarah hidup”, perkembangan, dan perspektif. Kepribadian, menurut teoris kepribadian, merepresentasikan proses keterlibatan subyek atau individu atas pengaruh-pengaruh internal dan eksternal yang mencakup factor-faktor genetic atau biologis, pengalaman-pengalaman social, dan perubahan lingkungan. Atau dengan kata lain, corak dan keunikan kepribadian individu itu dipengaruhi oleh factor-faktor bawaan dan lingkungan.

Sigmund Freud

Teori Kepribadian Sigmund Freud


Kata personality dalam bahasa Inggris berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu prosopan atau persona yang artinya topeng yang biasa dipakai artis dalam teater. Para artis itu bertingkah laku sesuai dengan ekspresi topeng yang dipakainya seolah-olah topeng itu mewakili ciri kepribadian tertentu. Jadi, konsep awal dari pengertian personalia (pada masyarakat awam) adalah tingkah laku yang ditampakkan ke lingkungan sosial. kesan mengenai diri yang diinginkan agar dapat ditangkap oleh lingkungan sosial. Ketika personaliti menjadi istilah ilmiah pengertiannya berkembang menjadi lebih bersifat internal, sesuatu yang relatif permanen, menuntun, mengarahkan dan mengorganisir aktivitas manusia. (Alwisol, 2007:8).

Menurut Alwisol (2007:1) teori psikologi kepribadian bersifat diskriptif dalam wujud penggambaran tingkah laku secara sistematis dan mudah difahami.

Kepribadian adalah ranah kajian psikologi, pemahaman tingkah laku, fikiran, perasaan kegiatan manusia memakai sistematik metode dan rasional disiplin ilmu yang lain seperti ilmu ekonomi biologi atau sejarah, bukan teori psikologi kepribadian. Teori psikologi kepribadian itu mempelajari individu secara spesifik, siapa dia, apa yang dimilikinya, dan apa yang dikerjakannya. Analisis terhadap selain individu (misalnya kelompok, bangsa, binatang atau mesin) berarti memandang mereka sebagai individu, bukan sebaliknya. (Alwisol, 2007: 2).

Kepribadian adalah bagian dari jiwa yang membangun keberadaan keberadaan manusia menjadi satu kesatuan, tidak terpecah-pecah dalam fungsi-fungsi, memahami kepribadian berarti memahami aku, diri, self, atau memahami manusia seutuhnya. Hal terpenting yang harus diketahui dengan pemahaman kepribadian adalah bahwa pemahaman itu sangat dipengaruhi paradigma yang dipakai sebagai acuan untuk mengembangkan teori itu sendiri (Alwisol, 2007: 2).

Dalam psikologi kepribadian Sigmund Freud berpendapat manusia sebagai sistem yang kompleks memiliki energi untuk berbagai tujuan seperti bernafas, bergerak, mengamati, dan mengingat. Kegiatan psikologik juga membutuhkan energi. Yang disebutnya energi psikik (psychic energy) energi yang ditranform dari energi fisik melalui id beserta insting-instingnya. Ini sesuai dengan kaidah fisika, bahwa energi tidak dapat hilang tetapi dapat pindah dan berubah bentuk (Freud dalam Alwisol, 2007: 21).

Dalam hal psikologi kepribadian Freud membagi dinamika kepribadian menjadi bagian-bagian yang saling berhubungan.
1. Insting (instinct)
Pemuasan misalnya insting lapar berasal berasal dari kebutuhan tubuh yang kekurangan nutrisi yang secara jiwani maujud dalam bentuk keinginan makan. Hasrat atau motivasi atau dorongan dari insting secara kuantitatif adalah energi psikis dan kumpulan energi dari kumpulan energi dari seluruh insting yang dimiliki seorang merupakan energi yang tersedia untuk menggerakkan proses kepribadian
Freud membagi insting menjadi dua jenis yaitu:
1) Insting Hidup dan Insting Seks
Freud mengajukan dua kategori umum, instng hidup (life instinct) dan insting mati (death instinct) insting hidup disebut juga eros adalah dorongan yang menjamin survival dan reproduksi, seperti lapar, haus, dan seks. Energi yang dipakai oleh insting hidup disebut libido. Menurut insting seks bukan hanya berkenaan dengan kenikmatan organ seksual tetapi berhubungan dengan kepuasan yang diperoleh dari bagian tubuh lainnya yang dinamakan daerah erogen (erogenous zone); suatu daerah atau baguan tubuh yang peka dan perangsangan pada daerah itu akan menimbulkan kepuasan dan menghilangkan ketegangan.
2) Insting Mati
Menurut Freud tujuan semua kehidupan adalah kematian, dorongan agresif (aggressive drive) adalah derivatif insting mati yang terpenting. Insting mati mendorong seseorang untuk merusak dirinya sendiri dan dorongan agresif merupakan bentuk penyaluran agar orang tidak membunuh dirinya sendiri (suicide)

2. Distribusi dan Pemakaian Energi pada Id, Ego dan Super Ego
Dinamika kepribadian ditentukan cara energi psikis didistribusi dan dipakai oleh id, ego, dan super ego. Jumlah energi psikis terbatas dan ketiga unsur struktur itu bersaing untuk mendapatkannya, kalau salah satu unsur mejadi lebih kuat maka dua yang lain menjadi lemah, kecuali ada energi baru yang dipindahkan atau ditambah ke sistem itu (Freud dalam Alwisol, 2007: 24)
1) Id
Id adalah sistem kepribadian yang asli dibawa sejak lahir. Dan dari id akan muncul ego dan super ego. Id berisi semua aspek psikologis yang diturunkan, seperti insting, impuls dan drives. Id berada dan beroperasi dalam daerah tak sadar (unconscious). Id beroperasi berdasarkan prinsip kenikmatan (pleasure prinsiple) yaitu berusaha memperoleh kenikmatan dan menghindari rasa sakit.
2) Ego
Ego adalah eksekutif (pelaksana) dari kepribadian yang memiliki dua tugas utama; Pertama, memilih stimulasi mana yang hendak direspon dan atau insting mana yang akan dipuaskan sesuai dengan prioritas kebutuhan. Kedua, menentukan kapan dan bagaimana kebutuhan itu dipuaskan dengan tersedianya peluang yang resikonya minimal. Dengan kata lain, ego sebagai eksekutif kepribadian berusaha memenuhi kebutuhan id sekaligus juga memenuhi kebutuhan moral dan kebutuhan berkembang mencapai kesempurnaan dari super ego, ego sebenarnya bekerja untuk memuaskan id, karena itu ego yang tidak memiliki energi sendiri akan memperoleh energi dari id.
3) Super Ego
Super ego adalah kekuatan moral dan etik dari kepribadian, yang beroperasi memakai prinsip idealistik(idealistic principle) sebagai lawan dari prinsip kepuasan id dan prinsip realistik dari ego. Super ego berkembang dari ego, dan seperti ego dia tidak memiliki energi sendiri. Sama dengan ego, super ego beroperasi di tiga daerah kesadaran. Namun berbeda dengan ego, dia tidak mempunyai kontak dengan dunia luar (sama dengan id) sehingga kebutuhan kesempurnaan yang diperjuangkan tidak realistis (id tidak realistis dalam memperjuangkan kenikmatan)

3. Kecemasan (anxiety)
Kecemasan adalah variabel penting dari hampir semua teori kepribadian. Kecemasan sebagai dampak dari konflik yang menjadi bagian dari kehidupan yang tak terhindarkan, dipandang sebagai dinamika kepribadian yang utama, kecemasan adalah fungsi ego untuk memperingatkan individu tentang kemungkinan datangnya suatu bahaya sehingga dapat disiapkan reaksi adaptasi yang sesuai. Kecemasan akan timbul manakala orang tidak siap menghadapi ancaman. Freud dalam Alwisol, (2007: 27) mengemukakan tiga jenis kecemasan: yaitu realitic anxiety, neurotic anxiety, dan moral anxiety.

Kecemasan realistik adalah takut kepada bahaya yang nyata ada di dunia luar. Kecemasan realistik ini akanmenjadi asal muasal timbulnya kecemasan neurotik dan kecemasan moral. Kecemasan neurotik adalah ketakutan terhadap hukuman yang bakal diterima jadi masih bersifat khayalan, sedangkan kecemasan moral timbul ketika orang standar nilai dari norma yang ada. Kecemasan moral dan kecemasan neurik tampak mirip, tetapi memiliki perbedaan prinsip yakni; tingkat kontrol ego, pada kecemasan moral orang tetap rasional dalam memikirkan masalah berkat energi super ego, sedangkan pada kecemasan neurotik orang dalam keadaan distres, terkadang panik sehingga mereka tidak dapat berfikir jelas dengan energi id menghambat penderita kecemasan neurotik membedakan antara khayalan dengan realita.

4. Pertahanan (defense)
Fungsi utama psikodinamik kecemasan adalah membantu individu menolak impuls yang dikehendaki masuk kesadaran, dan memberi kepuasan kepada impuls itu secara tidak langsung. Bagi Freud, mekanisme pertahanan adalah strategi yang dipakai individu untuk bertahan melawan ekspresi impuls id serta menentang tekanan super ego. Freud membagi defense menjadi beberapa mekanisme, namun menurut freud, jarang ada orang yang memakai hanya satu mekanisme pertahanan untuk melindungi diri dari kecemasan, umumnya orang memakai beberapa mekanisme pertahanan. Adapun mekanisme tersebut adalah sebagai berikut:
1) Identifikasi (identification)
Identifikasi adalah cara mereduksi tegangan dengan meniru (mengimitasi) atau mengidentifikasikan diri dengan orang yang dianggap lebih berhasil memuaskan hasratnya dibanding dirinya.
2) Pemindahan/Reaksi promi(Displacement/Reactions Compromise)
Pemindahan adalah manakala objek kataksis asli yang dipilih oleh insting tidak dapat dicapai karena tekanan dari luar (sosial, alami) atau dari dalam (antikateksis), insting itu direpres kembali ketidaksadaran atau ego menawarkan kateksis baru, yang berarti pemindahan energi dari objek satu keobjek yang lain sampai ditemukan yang dapat meredupsi tegangan.
3) Represi (Repression)
Represi adalah proses ego memakai kekuatan anticathaxes untuk menekan segala sesuatu (ide, insting, ingatan, fikiran) yang dapat menimbulkan kecemasan keluar dari kesadaran.
4) Fiksasi dan Regresi (Fixation and Regression)
Fiksasi adalah terhentinya perkembangan moral pada tahap perkembangan tertentu karena perkembangan lanjutan sangat sukar sehingga menimbulkan frustasi dan kecemasan yangterlalu kuat, sedangkan regresi adalah mundur ketahap perkembangan yang dahulu di mana dia merasa puas di sana.
5) Pembentukan reaksi (Reaction Formation)
Pembentukan adalah tindakan defensif dengan cara mengganti impuls atau perasaan yang menimbulkan kecemasan dengan impuls atau perasaan lawan/kebalikannya dalam kesadaran.
6) Pembalikan (Revarsal)
Pembalikan adalah mengubah status ego dari aktif menjadi pasif, mengubah keingginan perasaan dari impuls yang menimbulkan kecemasan menjadi ke arah diri sendiri.
7) Projection (Projection)
Projection adalah mekanisme mengubah kecemasan neurotik/moral menjadai kecemasan realistik dengan cara melemparkan impuls-impuls internal yang mengancam dipindahkan ke objek di luar, sehingga seolah-olah ancaman itu diprojeksi dari objek eksternal diri orang itu sendiri.
8) Reaksi Agresi (Agressive Reaction)
Reaksi adalah dimana ego memanfaatkan drive agesif untuk menyerang objek yang menimbulkan frustasi.
9) Intelektualisasi (Intelektualization)
Intelektualisasi adalah di mana ego menggunakan logika rasional untuk menerima ketaksis objek sebagai realitas yang cocok dengan impuls asli.
10) Penolakan (Escaping-Avoiding)
Penolakan adalah melarikan diri atau menghindar atau menolak stimulus eksternal secara fisik agar emosi yang tidak menyenangkan tidak timbul.
11) Pengingkaran (negation)
Pengingkaran adalah impuls-impuls yang direspon diekspresikan alam bentuk yang negatif, semacan deniel terhadap impuls/drive, impuls-id yang menimbulkan ancaman oleh ego diingkari dengan memikirkan hal itu tidak ada.
12) Penahanan diri (ego restraction)
Penahanan adalah suatu keadaan yang menolak usaha berprestasi, dengan menganggap situasi yang melibatkan usaha itu tidak ada, karena cemas kalau-kalau hasilnya buruk atau negatif.

teori Carl G.Jung

KEPRIBADIAN MENURUT CARL GUSTAV JUNG
Personality atau kepribadian berasal dari kata persona yang merujuk pada topeng yang biasa digunakan paran pemain sandiwara di zaman Romawi. Kata personality dalam bahasa Inggris berasal dari bahasa Yunani kuno prosopon atau persona, yang artinya ‘topeng’ yang biasa dipakai artis dalam theater. Para artis itu bertingkah laku sesuai dengan ekspresi topeng yang dipakainya, seolah-olah topeng itu mewakili ciri kepribadian tertentu. Jadi konsep awal pengertian personality (pada masyarakat awam) adalah tingkah laku yang ditampakkan ke lingkungan sosial- kesan mengenai diri yang diinginkan agar dapat ditangkap oleh lingkungan sosial.
            Konsep - konsep Kepribadian menurut Carl Gustav Jung ada tiga macam, yaitu Personality Function, Psyche, dan Self. Jung memandang manusia sangatlah unik karena mempunyai begitu banyak kepribadian yang beragam antara individu satu dengan individu lainnya. Berikut akan dibahas lebih lanjut tentang konsep kepribadian menurut Jung.
1.      Personality Function
Setiap orang adalah unik karena dipenuhi oleh pengalaman-pengalaman histories yang begitu banyak dan beragam. Tanggapan kita terhadap pengalaman-pengalaman ini adalah hasil dari temperamen yang belum tampak (inborn temperament) dan bahan dasar yang sifatnya majemuk dari tanggapan-tanggapan yang kita tunjukkan sebelumnya.
Apakah itu Temperamen? Bayi yang baru lahir ada yang sangat aktif, ada juga yang kalem. Ada juga yang sangat sensitive terhadap cahaya, suara, sentuhan, sementara bayi lain tampak begitu cuek dengan lingkungan sekitarnya. Sampai dengan akhir Masa Kanak-kanak atau Masa Remaja awal, penampakan Temperamen akan sudah dapat digambarkan , demikian menurut Jung.
Setiap orang berdasarkan teori Kepribadian Jung, memiliki Ego, Persona dan komponen lain dari Psyche, masing-masing dengan karakter kepribadian individual. Sekalipun demikian, ada kesamaan di antara individu yang berbeda tersebut yang dapat ditarik benang merahnya untuk membentuk suatu dimensi. Setiap orang memiliki potensi atas semuanya itu, tetapi dengan derajat atau tingkat yang berbeda-beda. Satu atau dua unsur bisa jadi merupakan cara yang dominan atau menonjol bagi seseorang dalam memandang atau menghadapi dunia (luar) nya.
2.      Psyche (Kepribadian)
Psyche adalah merupakan gabungan atau jumlah dari keseluruhan isi mental, emosional dan spiritual seseorang. Karena merupakan gabungan dari sejumlah unsur, kita sering mendapati bahwa Psyche kita menunjukkan atau tampak sebagai sesuatu yang kontradiktif atau bertentangan. Untuk memahami bagaimana dan mengapa itu dapat terjadi, kita akan mulai pembahasan dari bagian yang sudah kita kenal atau ketahui, dan juga sebagaimana dikenal oleh dunia (di) luar (diri kita),
Bawah Sadar dari Psyche dibentuk atau berisikan banyak hal dan beragam antara orang yang satu dengan yang lainnya, dan dari waktu ke waktu. Isi yang tersembunyi ini sebagian bersifat individual, sebagian lagi kolektif. Isi dari alam Bawah Sadar adalah sangat jauh lebih banyak dan beragam jika dibandingkan dengan isi Kesadaran. Kebanyakan orang (awam) menyebut isi dari alam Bawah Sadar manusia ini dengan sebutan Bawah Sadar, sedangkan istilah Psyche Bawah Sadar yang sebenarnya lebih tepat, hanya sedikit dipahami dan dipergunakan di kalangan para professional (psikoanalis).
Jung membedakan istilah antara Ambang Sadar (Subconscious) dan Bawah Sadar (Unconscious) karena menurutnya di alam Bawah Sadar terdapat banyak kebijaksanaan-kebijaksanaan yang sangat bermutu. Jung menggunakan istilah Ambang Sadar untuk merujuk pada isi alam Bawah Sadar yang sifatnya sementara, Freud menyebut hal ini dengan Preconscious. Jika Freud beranggapan bahwa isi dari Bawah Sadar semuanya adalah bersifat pengalalam-pengalaman individual, Jung mengemukakan bahwa sebagian dari isi Bawah Sadar.
3.      Self
Self adalah Kepribadian Total (total personality) baik Kesadaran maupun Bawah Sadar. Self adalah pusat dari kepribadian. Bandingkan saja Self dengan matahari dalam tata surya kita sumber dari segala energi bagi keseluruhan system. Jika Ego adalah bumi, maka self adalah matahari.
Sebagai totalitas Psyche, Self merupakan gabungan atau jumlah dari seluruh proses, isi dan karakteristik mental baik itu positif maupun negatif, konstruktif maupun destruktif. Isi dari Self ini yang kemudian akan menjadi bagian dari pola pengembangan (kepribadian) seseorang. Sebagaimana Kesadaran akan berhadapan dengan masalah-masalah dan tantangan hidup, Self akan menjadikan Bawah Sadar untuk bisa mendukung atau menyediakan sumberdaya bagi Kesadaran untuk memenuhi tuntutan-tuntutan hidup.
A.    STRUKTUR KEPRIBADIAN JUNG
Menurut Jung, psyche adalah kesatuan yang di dalamnya terdapat semua pikiran, perasaan dan tingkah laku baik yang disadari maupun tidak disadari yang saling berinteraksi satu sama lainnya. Struktur psyche menurut Jung terdiri dari :
1. Ego
Ego merupakan jiwa sadar yang terdiri dari persepsi, ingatan, pikiran dan perasaan-perasaan sadar. Ego bekerja pada tingkat conscious Dari ego lahir perasaan identitas dan kontinyuitas seseorang. Ego seseorang adalah gugusan tingkah laku yang umumnya dimiliki dan ditampilkan secara sadar oleh orang-orang dalam suatu masyarakat. Ego berperan penting dalam menentukan persepsi, fikiran, perasaan dan ingatan yang bisa masuk kedalam kesadaran. Ego merupakan bagian manusia yang membuat ia sadar pada dirinya.
2. Personal Unconscious
Struktur psyche ini merupakan wilayah yang berdekatan dengan ego. Terdiri dari pengalaman-pengalaman yang pernah disadari tetapi dilupakan dan diabaikan dengan cara repression. Pengalaman-pengalaman yang kesannya lemah juga disimpan kedalam personal unconscious. Penekanan kenangan pahit kedalam personal unconscious dapat dilakukan oleh diri sendiri secara mekanik namun bisa juga karena desakan dari pihak luar yang kuat dan lebih berkuasa. Pengalaman yang tidak disetujui ego untuk muncul kepada kesadaran tidak hilang tetapi disimpan dalam personal unconscious.Personal unconscious berisikan pengalaman pengalaman yang ditekan,dilupakan,dan yang gagal menimbulkan kesan sadar.
3. Collective Unconscious
Konsep asli Jung yang paling controversial,merupakan suatu system psikis yang paling kuat dan paling berpengaruh pada kasus kasus patologik yang mengungguli ego dan ketidaksadaran pribadi. Isi utama dari ketidaksadaran kolektif adalah arsetip yang dapat muncul ke kesadaran dalam wujud simbolisasi.
Collective unconscious terdiri dari beberapa Archetype, yang merupakan ingatan ras akan suatu bentuk pikiran universal yang diturunkan dari generasi ke generasi. Bentuk pikiran ini menciptakan gambaran-gambaran yang berkaitan dengan aspek-aspek kehidupan, yang dianut oleh generasi tertentu secara hampir menyeluruh dan kemudian ditampilkan berulang-ulang pada beberapa generasi berikutnya. Beberapa archetype yang dominan seakan terpisah dari kumpulan archetype lainnya dan membentuk satu sistem sendiri. Collective unconscious merupakan kesadaran yang bersifat universal yang membentuk kepribadian seseorang diantaranya:
Persona yang merupakan topeng yang dipakai manusia sebagai respon terhadap tuntutan-tuntutan kebiasaan dan tradisi masyarakat serta terhadap kebutuhan archetypal sendiri.
Anima & Animus merupakan elemen kepribadian yang secara psikologis berpengaruh terhadap sifat bisexual manusia. Anima adalah archetype sifat kewanitaan / feminine pada laki-laki, sedangkan Animus adalah archetype sifat kelelakian / maskulin pada perempuan.
Shadow adalah archetype yang terdiri dari insting-insting binatang yang diwarisi manusia dalam evolusinya dari bentuk-bentuk kehidupan yang lebih rendah kebentuk yang lebih tinggi.
Self, yang secara bertahap menjadi titik pusat dari kepribadian yang secara psikologis didefinisikan sebagai totalitas psikis individual dimana semua elemen kepribadian terkonstelasi disekitarnya. Self membimbing manusia kearah self-actualization, merupakan tujuan hidup yang terus-menerus diperjuangkan manusia tetapi jarang tercapai.
B.     TIPOLOGI JUNG
Menurut teori psikoanalisa dari Jung ada dua aspek penting dalam kepribadian yaitu sikap dan fungsi. Sikap terdiri dari introvert dan ekstrovert, sedangkan fungsi terdiri dari thinking, feeling, sensing dan intuiting. Dari kedelapan hal ini maka diperoleh tipologi Jung, yaitu :
Introversion-Thinking
Orang dengan sikap yang introvert dan fungsi thinking yang dominan biasanya tidak memiliki emosi dan tidak ramah serta kurang bisa bergaul. Hal ini terjadi karena mereka memiliki kecenderungan untuk memperhatikan nilai abstrak dibandingkan orang-orang dan lingkungan sekitarnya. Mereka lebih mengejar dan memperhatikan pemikirannya tanpa memperdulikan apakah ide mereka diterima oleh orang lain atau tidak. Mereka biasanya keras kepala, sombong dan berpendirian. Contoh dari orang dengan kepribadian seperti ini adalah philosophers.
b.      Extraversion-Thinking
Contoh orang dengan sikap extrovert dan fungsi thinking yang dominan adalah ilmuwan dan peneliti. Mereka memiliki kecenderungan untuk muncul seorang diri, dingin dan sombong. Seperti pada tipe pertama, mereka juga me-repress fungsi feeling. Kenyataan yang obyektif merupakan aturan untuk mereka dan mereka menginginkan orang lain juga berpikir hal yang sama.

c.       Introversion-Feeling
Orang dengan introversion-feeling berpengalaman dalam emosi yang kuat, tapi mereka menutupinya. Contoh orang dengan sikap introvert dan fungsi feeling yang dominan adalah seniman dan penulis, dimana mereka mengekspresikan perasaannya hanya dalam bentuk seni. Mereka mungkin menampilkan keselarasan didalam dirinya dan self-efficacy, namun perasaan mereka dapat meledak dengan tiba-tiba.
d.      Extraversion-Feeling
Pada orang dengan sikap extraversion dan fungsi feeling yang dominan perasaan dapat berubah sebanyak situasi yang berubah. Kebanyakan dari mereka adalah aktor. Mereka cenderung untuk emosional dan moody tapi terkadang sikap sosialnya dapat muncul.
e.       Introversion-Sensation
Orang ini cenderung tenggelam dalam sensasi fisik mereka dan untuk mencari hal yang tidak menarik dari dunia sebagai perbandingan. Biasanya mereka adalah orang-orang yang tenang, kalem, self-controlled, tapi mereka juga membosankan dan kurang bisa berkomunikasi.
f.       Extraversion-Sensation
Orang dengan tipe ini biasanya adalah businessman. Mereka biasanya realistik, praktis, dan pekerja keras. Mereka menikmati apa yang dapat mereka indrai dari dunia ini, menikmati cinta dan mencari kegairahan. Mereka mudah dipengaruhi oleh peraturan dan mudah ketagihan pada berbagai hal.

g.      Introversion-Intiuting
Pemimipi, peramal, dan orang aneh biasanya adalah orang dengan sikap introvert dan fungsi intuitif yang dominan. Mereka terisolasi dalam gambaran-gambaran primitif yang artinya tidak selalu mereka ketahui namun selalu muncul dalam pikiran mereka. Mereka memiliki kesulitan dalam berkomunikasi dengan orang lain, tidak praktis namun memiliki intuisi yang sangat tajam dibandingkan orang lain.
h.      Extraversion-Intuiting
Penemu dan pengusaha biasanya memiliki sikap extravert dan fungsi intuitif yang dominan, mereka adalah orang-orang yang selalu mencari sesuatu yang baru. Mereka sangat baik dalam mempromosikan hal-hal yang baru. Namun mereka tidak dapat bertahan pada satu ide, pekerjaan maupun lingkungan karena sesuatu yang baru merupakan tujuan hidup mereka.

C.    PROSES DAN DINAMIKA KEPRIBADIAN JUNG
Jung menyatakan bahwa kepribadian atau psyche bersifat dinamis dengan gerak yang terus-menerus. Dinamika psyche tersebut disebabkan oleh enerji psikis yang oleh Jung disebut libido. Dalam dinamika psyche terdapat prinsip-prinsip sebagai berikut (Alwisol, 2005 : 65)
1) Prinsip oposisi
Berbagai sistem, sikap, dan fungsi kepribadian saling berinteraksi dengan tiga cara, yaitu : saling bertentangan (oppose), saling mendukung (compensate), dan bergabung mejnadi kesatuan (synthese).
Menurut Jung, prinsip oposisi paling sering terjadi karena kepribadian berisi berbagai kecenderungan konflik. Oposisi juga terjadi antar tipe kepribadian, ekstraversi lawan introversi, pikiran lawan perasaa, dan penginderaan lawan intuisi.
2) Prinsip kompensasi
Prinsip ini berfungsi untuk menjada agar kepribadian tidak mengalami gangguan. Misalnya bila sikap sadar mengalami frus-trasi, sikap tak sadar akan mengambil alih. Ketika individu tidak dapat mencapai apa yang dipilihnya, dalam tidur sikap tak sadar mengambil alih dan muncullah ekpresi mimpi.
3) Prinsip penggabungan
Menurut Jung, kepribadian terus-menerus berusaha menyatukan pertentangan-pertentangan yang ada agar tercapai kepribadian yang seimbang dan integral.

D.    Perkembangan kepribadian
Carl Gustav Jung menyatakan bahwa manusia selalu maju atau mengejar kemajuan, dari taraf perkembangan yang kurang sempurna ke taraf yang lebih sempurna. Manusia juga selalu berusaha mencapai taraf diferensiasi yang lebih tinggi.
1) Tujuan perkembangan : aktualisasi diri
Menurut Jung, tujuan perkembangan kepribadian adalah aktuali-sasi diri, yaitu diferensiasi sempurna dan saling hubungan yang selaras antara seluruh aspek kepribadian.
2) Jalan perkembangan : progresi dan regresi
Dalam proses perkembangan kepribadian dapat terjadi gerak maju (progresi) atau gerak mundur (regresi). Progresi adalah terjadinya penyesuaian diri secara memuaskan oleh aku sadar baik terhadap tuntutan dunia luar mapun kebutuhan-kebutuhan alam tak sadar.
Apabila progesi terganggu oleh sesuatu sehingga libido terha-langi untuk digunakan secara progresi maka libido membuat regresi, kembali ke fase yang telah dilewati atau masuk ke alam tak sadar.
3) Proses individuasi
Untuk mencapai kepribadian yang sehat dan terintegrasi secara kuat maka setiap aspek kepribadian harus mencapai taraf diferensiasi dan perkembangan yang optimal. Proses untuk sampai ke arah tersebut oleh Jung dinamakan proses individuasi atau proses penemuan diri.
Ø  Tahap Perkembangan Kepribadian Jung
Terdiri dari 4 tahap, yaitu childhood, young adulthood, middle age dan old age.
1.      Usia anak (Childhood). Usia anak dibagi menjadi 3 tahap, yakni anarkis pada anak kesadaran masaih kacau pada usia 0 – 6 tahun, tahap monarkis yakni anak ditandai dengan perkembangan ego, mulai berfikir verbal dan logika pada usia 6 – 8 tahun, tahap dualistik yakni anak dapat berfikir secara obyektif dan subyektif terjadi pada usia 8 – 12 tahun.
2.      Usia pemuda (young adulthood). Pemuda berjuang untuk mandiri secara fisik dan psikis dari orangtuanya.
3.      Usia Pertengahan(middle age). Ditandai dengan aktualisasi diri, biasanya sudah dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya, memiliki pekerjaan, kawin, punya anak dan ikut dalam kegiatan sosial.
4.      Usia Tua (old age). Fungsi jiwa sebagian besar bekerja secara tak sadar, fikiran dan kesadaran ego mulai tenggelam.