Kamis, 05 Juli 2012

Bahasa Tubuh

NAMA :SUMIATI
NPM : 111 0500 149
KELAS :IV E
MATKUL: MODEL MODEL KONSELING I
BAHASA TUBUH YANG PERLU DIPAHAMI OLEH KONSELOR DALAM PROSES KONSELING

         Sebagai Guru BK kita akan selalu melaksanakan layanan konseling, baik itu konseling kelompok maupun perorangan.Dalam pelaksanaan konseling kecuali kita menggunakan teknik pendekatan konseling tertentu yang harus disesuaikan dengan masalah dan pribadi klien, kita juga harus ,mampu memahami bahasa tubuh klien selama proses konseling berjalan.
Bahasa tubuh yang dinampakan oleh klien akan sangat membantu konselor untuk lebih memahami klien, serta memberikan umpan balik yang tepat pada klien.

        Pengertian Bahasa Tubuh.

Bahasa Tubuh : adalah semua gerakan, ekspresi, sikap tubuh, cara duduk serta semua gerakan tubuh dan yang tidak berujud kata kata / non verbal yang nampak dan dapat diamati selama proses konseling berjalan.

Bahasa tubuh ini dapat diamati langsung oleh konselor, selama proses konseling klien secara sadar maupun tidak sadar akan menampakan bahasa tubuh melalaui ekspresi , sikap duduk, gerakan gerakan anggota tubuh yang lain, sadar atapun tidak menyadarinya melalui bahasa tubuh ini klien ingin menginformasikan sesuatu.

Pentingnya Bahasa Tubuh untuk dipahami oleh Konselor.

Konselor perlu memahami bahasa tubuh klien selama proses konseling berlangsung karena:

1. Bahasa tubuh merupakan suatu alat komunikasi yang tidak kalah pentingnya dengan komunikasi yang berbentuk kalimat/ verbal.Bahasa tubuh merupakan alat komunikasi yang paling awal digunakan manusia sewaktu manusia belum mampu menggunakan bahasa verbal, pada bayi dapat kita amati hal itu.
2. Kecuali lewat bahasa verbal klien juga mengkomunikasi apa yang dirasakannya lewat bahasa tubuh, ini disebabakan ada hal hal tartentu yang tidak dapat disampaikan klien / konseli lewat bahasa verbal.
3. Sering terjadi pada awal awal, konseling klien belum mampu bersikap terbuka dan terus terang pada konselor, sehingga komunikasi yang dinampakannya lewat bahasa tubuh.
4. Ada hal hal tertentu, terutama yang bersikap enosional serta pengalaman yang menyakitkan yang membuat luka yang bersifat traumatis tidak mampu dikomunikasikan oleh klien lewat bahasa verbal, karena hal itulah konselor sebaiknya berusaha untuk memahami bahasa tubuh klien agar proses konseling berhasil membantu kl;ien.
5. Bahasa Tubuh bersifat lebih jujur dibandingkan dengan bahasa verbal. Karena alasan tertentu atau perasaan malu dalam bahasa verbal klien dapat ber pura pura serta berbohong dalam menyampaikan informasi, tetapi lewat bahasa tubuh apa yang dinampakan oleh klien pada umumnya adalah jujur sesuia dengan apa yang dipikirkann dan dirasakannya.
6. Banyak hal yang tidak dapat tersampaikan lewat bahasa verbal maka akan dikomunikasikan lewat bahasa tubuh, demikian pula yang ajan dilakukan klien selama proses konseling,mungkin ada hal hal tertentu yang disampaikan lewat bahasa tubuh, oleh karena itu konselor perlu memahami bahasa tubuh klien.

         Berbagai macam bahasa.

    Pada hakikatnya bahasa tubuh manusia tidak terlepas/ berdiri sendiri ataupun terlepas dari bahasa verbal. Bahasa tubuh menyatu dengan bahasa verbal itu sendiri maksudnya adalah dalam berkomunikasi lewat bahasa verbal akan disertai pula dengan bahasa tubuh/ bahasa non verbal.
Meskipun begitu bahasa tubuh juga dapat digunakan secara terpisah dari bahasa verbal, bahasa tubuh mewakili bahasa verbal.Contoh sederhana :orang yang sedang jengkel menunjukan ekspresi muka masam mulut terkatup rapat, tanpa mengucapkan sepatah katapun orang lain yang melihat akan mengetahui kalau orang tsb sedang jengkel.

    Macam macam Bahasa Tubuh.

1. Bahasa tubuh lewat Ekspresi wajah/ mimik wajah.
Yang dapat diamati langsung meskipun tanpa ada kalimat yaitu:
Ekspresi wajah marah, mata melotot , muka merah, gigi rapat dsb,
wajah murung, wajah jengkel, cemberut , wajah bosan dsb.
2. Gerakan isyarat dari tangan dan telapak tangan.ini berhubungan dengan rasa suka dan tidak suka, akrab dan tdk akrab/ penerimaan pada orang lain. contoh, orang akan bertepuk tangan jika senang, orang akan bertopang dagu jika ada masalah atau sedang ada pikiran yang berat.
3.Jarak, pengambilan jarak dengan orang lain/ zona antara dirinya dan orang lain.Jika sudah merasa dekat dengan seseorang maka akan mendekat, semakin dekat jarak yang diambil maka semakin dekat pula rasa dan hubungannya dengan orang tsb.
4. Isyarat mata, dan sinar mata. mata adalah jendela hati, jika seseorang sedih akan nampak pula pd matanya.Oleh karena itu konselor harus jeli , dari mata klien akan terekspresikan perasaan klien, rasa sedih, setuju tidak setuju, menerima dan tidak menerima, rasa bosan dsb.
5. Cara duduk, perlu diperhatikan cara duduk klien, gelisah, tenang, tegang, relax, semua menggambarkan suasana hati klien.

Selain yang telah tersebut diatas , ada juga gerakan lain seperti isyarat mata, mulut, kaki , cara berpakaian dsb.

3 komentar: