Kamis, 05 Juli 2012

membantu klien dengan ego state teraphy

Membantu Klien dengan Ego State Therapy
Sunday, 05 June 2011 17:38 Ir. Mei Hendra Darma MM, CHt
  
Banyak klien yang datang ke klinik saya, takut menjalani therapy pada awalnya terlebih Hypnotherapy yang di benak mereka seakan-akan akan diinterogasi seperti Uya Kuya. Mereka takut rahasia mereka terbongkar dan sebagainya. Anda bisa baca artikel saya yang lain mengenai FAQ Hypnotherapy di blog ini jika masih takut dan belum paham apa itu Hypnotherapy. Dalam kesempatan ini saya ingin memberikan pemahaman sebuah teknik Therapy yang lain yang saya sebut sebagai Ego State Therapy. Apa sebenarnya Ego State Therapy itu??

Ego State adalah bagian dari diri kita yang aktif atau mengendalikan diri kita pada suatu saat tertentu. Ego State adalah sebuah sistem perilaku dan pengalaman yang terorganisir yang elemen-elemennya saling terhubung melalui beberapa prinsip yang sama tetapi saling dipisahkan oleh batas-batas yang dapat ditembus hingga derajat kedalaman dan fleksibilitas tertentu.

Ego State terbentuk oleh 3 hal, pertama melalui normal differentiation contohnya anak belajar membedakan satu hal dengan yang lainnya. Kedua adalah introject yaitu figur yang mempunyai peranan penting dalam kehidupan seseorang yang disimpan di dalam memory/mental/pikiran bawah sadar orang tersebut. Ketiga dibentuk dari bagian diri akibat pengalaman traumatik, yang mengalami pengulangan.

Normal Ego State adalah Ego State yang mampu berkomunikasi dengan baik dengan Ego State lainnya, sedangkan Alter adalah Ego State yang jalinan komunikasinya sangat buruk atau terputus dengan Ego State lainnya. Ego State yang berfungsi normal mempuyai peran yang konstruktif demi kemajuan Ego State lainnya dan juga si individu. Vaded Ego State adalah Ego State yg tidak bisa menjalankan fungsinya karena mengalami trauma atau pengalaman negatif. Untuk berfungsi normal kemabli maka Ego State ini harus ditampilkan sehingga emosi yg berhubungan dengan trauma yg ia alami dpat diproses secara tuntas.

Retro Ego State adalah Ego State yg men jalankan peran lama yg bertentangan dengan Ego State lainnya atau tdk mendukung kemajuan individu, biasanya memunculkan simtom berupa marah tak terkendali, kebiasaan berbohong atau gejala psikosomatis.

Conflict Ego State adalah Ego State yg saling bertentangan dengan Ego State lainnya, contohnya seseorang yang ingin melakukan sesuatu tetapi mendapat pertentangan dari dalam dirinya. Nah kalo sdh akut bisa masuk yang namanya Malevolent Ego State yang bersifat keras, ganas dan bahkan bisa sangat kejam baik terhadap Ego State lain, diri individu maupun orang lain. Ego State ini biasanya membuat seseorang menyiksa dirinya sendiri bahkan bertindak untuk bunuh diri.

Saya pernah menangani seorang klien wanita (seorang ibu) yang merasa tidak bersemangat, tidak ada gairah di dlm hidupnya dan ingin mati saja. Saat kita lakukan Ego State Therapy ternyata di dalam dirinya ada Introject kerinduan akan ibunya, karena sejak kecil masih 3 tahun klien saya ini ditinggal mati ibunya. Maka dengan teknik khusus Introject ibu yang sudah meninggal ini dihadirkan dan diajak berdialog dengan Ego State Klien yang bermasalah. Semua emosi terpendam diselesaikan sampai tuntas. Setelah Ego State ingin mati tadi terpuaskan dengan komunikasi dengan Introjectnya, maka kita minta Ego State yang lain di dalam diri Klien saya yang positif dan bersedia membantu dihadirkan untuk menyayangi dan melindungi Ego State yang bermasalah. Dan digantikan peran dan tugasnya oleh Ego State yang lain sehingga menjadi bersemangat menjalani sisa hidupnya.

Dengan tampahan empowering akhirnya Klien ini bisa sembuh dan menemukan semangat dalam hidupnya.

Ego State Therapy memberikan manfaat terapeutik yang sungguh luar biasa, dalam praktek saya sebagai Mind Therapist, Hypnotherapist dan juga Mental Motivator dengan menggunakan Ego State Therapy alhamdulillah saya bisa membantu masalah klien seperti : phobia, trauma, tidak percaya diri, kesulitan diet, insomnia, migraine, masalah seks, stress, kecemasan, depresi, takut bicara di depan umum, konflik diri, psikosomatis, perilaku adiktif, prestasi rendah dll

1 komentar: